Air yang bergerak adalah salah satu objek favorit dalam memotret. Karena air senantiasa bergerak, maka setiap foto yang dibuat akan berbeda, tergantung timing saat memotret.
Saat memotret air, saya biasanya ke air terjun atau pantai yang ombaknya besar. Pantai selatan pulau Jawa ideal karena langsung berhadapan dengan samudra Indonesia.
Salah satu tempat favorit saya untuk hunting waterscape adalah pantai Sawarna yang terletak di Banten selatan. Semua foto di dalam artikel ini dibuat di daerah ini.
Di artikel ini, saya ingin memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kualitas hasil foto pemandangan air / waterscape.
1. Tripod dan Ballhead yang Kokoh
Tripod merupakan fondasi yang paling penting dalam memotret air. Dengan tripod yang kokoh, kita bisa mendapatkan foto yang tajam. Perhatikan kapasitas tripod dan kualitasnya.
Secara umum, jika menggunakan kamera DSLR, usahakan kapasitas tripod 8-10 kg, sedangkan jika memakai kamera mirrorless, sekitar 4-6 kg biasanya cukup. Intinya lebih kokoh, besar dan berat lebih bagus untuk foto air.
Jika tidak kuat, maka tripod akan bergoyang, bergeser atau malah bisa jatuh saat ombak datang. Jika tripod kita memang tidak begitu kuat, saran saya memotretlah di tempat yang kering dan aman dari ombak.
2. Filter ND Memungkinkan Untuk Foto Slow Speed
Filter ND merupakan filter wajib yang selalu saya bawa. Saya biasanya membawa filter ND dengan kepekatan 6 sampai 10 stop. Dengan filter ini, saya bisa membatasi cahaya yang masuk, sehingga saat mengunakan setting shutter speed lambat seperti 0.5-30 detik, foto tidak terlampau terang.
Jika tidak memiliki filter ini, saran saya memotretlah sesaat setelah matahari terbit, tapi langit masih gelap, atau di sore hari menjelang matahari tenggelam. Saat itu belum terlalu terang, sehingga masih memungkinkan untuk memotret dengan shutter speed lambat.
3. Image Stabilizer
Kamera dan lensa saat sekarang, banyak yang sudah dilengkapi dengan fitur stabilizer. Meskipun stabilizer membantu saat memotret tanpa tripod, tapi saat kamera di atas tripod, stabilizer akan membuat kamera atau lensa bergetar dan menyebabkan gambar yang dihasilkan tidak tajam. Karena itulah saya akan selalu mematikan fungsi ini sesaat setelah saya memasang kamera ke tripod.
4. Coba Komposisi Diagonal
Menurut saya, air yang dinamis akan terlihat lebih dinamis lagi jika dipadukan dengan komposisi diagonal. Tempatkan kamera di lokasi tertentu supaya susunan karang, batu, garis pantai membentuk garis diagonal atau kurva/melengkung.
5. Timing
Waktu pengambilan foto merupakan hal yang penting. Biasanya saya menunggu ombak sedikit surut baru memotret, karena jika memotret saat ombak datang, maka kemungkinan besar yang didapat hanya kabut putih saja, tidak ada garis-garis atau tekstur airnya.
Sering juga saya mengamati dulu pergerakan ombak, memperhatikan jalur masuk dan keluarnya, dan waktu antara ombak datang, surut dan ombak susulan. Dengan demikian saya jadi lebih bisa merasakan irama air.
Dengan demikian, saya dapat menekan tombol jepret pada saat yang tepat. Aksesoris seeperti cable release/remote bisa membantu dalam memotret lebih presisi dan supaya tangan kita tidak menggetarkan kamera.
6. Focus Manual ke Mid Ground
Saat memotret pemandangan yang luas dan batu karang yang berlapis-lapis, pilihan area untuk difokuskan menjadi penting. Jika fokus di karang yang terlalu depan, maka yang paling jauh tidak tajam, jika fokus di karang yang paling jauh, yang paling depan buram.
Maka saya biasanya fokus di karang yang di tengah. Jika ragu, fokuskan ke karang yang paling menonjol dan gunakan bukaan lensa kecil seperti f/11.
Saya juga lebih mengandalkan manual fokus dengan live view supaya mendapatkan fokus yang lebih akurat. Autofokus memang lebih cepat, tapi kadang bisa meleset.
Memotret waterscape seru dan Anda akan tidak sadar waktu akan berlalu dengan cepat. Selamat mencoba dan stay safe.
6 Tips Menjepret Foto Waterscape yang Dramatis
Share this
Related Articles :
Paling Dilihat
-
Pemotretan yang menarik -- apapun genre fotonya -- akan didahului dengan kemampuan mengenal lokasi pemotretan dengan baik. Misalkan untuk...
-
Usai Henri Cartier-Bresson (HCB) memotret keceriaan anak-anak yang membawa dua botol minuman di sebuah jalanan di Paris pada 1954, genre st...
-
The Starry Night menjadi salah satu alasan saya harus mampir ke Museum of Modern Art (MoMA), New York. Lukisan karya Van Gogh tersebut me...
-
Kolase hasil jepretan siluet berlatar layar monitor PC. Belajar membuat foto siluet bisa dilakukan di rumah. Salah satunya dengan memanf...
-
Beberapa waktu lalu, Leica merilis tiga lensa wide terbaru. Dan seperti generasi sebelumnya, tiga-tiganya lensa fix alias tidak bisa di-z...
-
Saat ada waktu senggang, saya iseng-iseng 'meneliti' karya para fotografer dalam buku 'The Great Life Photographer' (Tham...
-
Bila mempunyai sebutir telur di dapur, ambil dan letakkan di dekat jendela. Amati cahaya dan bayangan yang jatuh pada telur tersebut. Lal...
-
Banyak cara dilakukan para fotografer untuk menjaga 'standar kualitas exposure' atau pencahayaan. Biasanya fotografer akan menguk...
-
Foto arsitektur menjadi salah satu genre fotografi yang mengasikan. Selain mengasah kemampuan teknis dan nalar kreatif, foto arsitektur menu...
-
Saat hendak bermain external flash, fotografer akan dihadapkan pada pilihan mode penggunaan yang ekstrim: manual ataukah otomatis. Piliha...
Powered by Blogger.